Hutan dan Tarumbu Karang Penyangga Enggano

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu Amon Zamora menyatakan kawasan hutan dan terumbu karang merupakan dua sumber daya alam yang menjadi penyangga Pulau Enggano sehingga harus dilestarikan.
“Hutan dan terumbu karang menjadi dua hal penting yang selama ini menyangga Pulau Enggano sehingga kedua sumber daya alam ini harus dilestarikan,” kata Amon Zamora di Bengkulu, Jumat 11 Feb. 2011 seperti ditulis Antara. Ia mengatakan kehidupan masyarakat Pulau Enggano sangat tergantung dengan kelestarian kawasan hutan yang menjadi daerah tangkapan air sehingga ketersediaan air bersih bagi warga di pulau itu terjamin.
Kawasan hutan lindung dan konservasi yang ada harus dipertahankan dan pembukaan kebun baru agar mempertimbangkan keseimbangan alam karena air bersih bagi sebanyak 2.600 jiwa warga di pulau itu tergantung pada kawasan hutan yang masih ada. “Kalau hutan tidak ada lagi maka masyarakat akan krisis air bersih. Bisa dibayangkan kalau harus didatangkan dari Bengkulu yang berjarak 106 mil,” katanya.
Amon menambahkan terdapat sejumlah kawasan lindung dan konservasi yang sudah ditetapkan di pulau terluar itu antara lain Cagar Alam Sungai Bahewo register 97 seluas 496,06 hektare, Teluk Klowe register 96 seluas 331,23 hektare, Tanjung Laksaha register 95A seluas 333,28 hektare.
Selanjutnya Cagar Alam Kioyo I dan Kioyo II register 100 seluas 305,00 hektare dan Taman Buru Gunung Nanua register 59 seluas 7.271 hektare, Hutan Lindung Koho Buwa-Buawa seluas 3.450 hektare dan Hutan Produksi Terbatas Ulu Malakoni register 99 seluas 2.191,78 hektare. Sebelumnya, Wakil Kepala Suku Kaharuba Desa Kaana, Zainal Abidin Kaharuba mengatakan masyarakat di desanya sudah membuat peraturan desa tentang luas lahan yang bisa diolah masing-masing kepala keluarga.
“Masing-masing kepala keluarga tidak bisa mengolah lahan lebih dari dua hektare karena pulau ini terbatas lahannya,” katanya. Selain itu, masyarakat juga dilarang membuka kawasan di sempadan sungai hingga 200 meter karena akan merusak daerah aliran sungai.

Komentar